Pada 25 November 2016, Dunia kembali bersedih lantaran kehilangan salah satu sosok pemimpin yang begitu merakyat dengan konsep revolusinya. Fidel Castro meninggal pada usia 90 tahun di Havana Kuba.
Dunia begitu mengenalnya, berkat perjuangannya dalam memerdekakan Kuba dari berbagai aspek. Mulai dari kesehatan sampai pendidikan.
Mentransformasikan Kuba menjadi republik sosialis, Fidel Castro melakukan banyak terobosan lewat kebijakannya yang sangat berani. Ia sukses memberantas buta aksara di Kuba, memandirikan ekonomi Kuba tanpa ketergantungan dengan mata uang dolar.
Mungkin ialah pemimpin yang paling banyak terancam oleh percobaan pembunuhan. Lebih dari 600 percobaan pembunuhan mengarah padanya namun selalu gagal. Ia juga bisa dibilang menjadi pemimpin terlama dalam memimpin, tercatat jika ia telah memimpin Kuba selama 47 tahun.
Sebagai seorang tokoh revolusioner, bukan berarti ia tak pernah gagal dalam berjuang. Ia pernah gagal dalam melakukan gerilya terhadap pemerintahan korup Batista pada tahun 1955. Hal itu pula yang membuatnya bertemu dengan Che Guevara di Meksiko.
Kegemarannya dalam menghisap cerutu merupakan salah satu ciri khas yang selalu diingat banyak orang. Cerutu adalah teman setianya dalam diplomasi dan strateginya dalam menggerakkan revolusi.
Lewat cerutu pula beberapa rival politiknya mencoba melakukan pembunuhan dengan memberikan racun pada cerutunya, namun lagi-lagi Fidel Castro selamat.
Castro yang bernama lengkap Fidel Alejandro Castro Ruz diketahui jika ia punya hubungan yang sangat baik dengan Indonesia, terlebih masa Presiden Soekarno. Ia pernah berkunjung ke Indonesia pada tahun 1955 saat KTT AA di Bandung.
Kini pria kelahiran Birán, Kuba, 13 Agustus 1926 tersebut telah pulang. Ia yang begitu dicintai rakyatnya pergi dengan segala perjuangan yang telah dirasakan langsung oleh rakyatnya. Untuk memberi penghormatan padanya, Pemerintah Kuba pun menetapkan masa berkabung selama 9 hari.
Untuk mengenang jasa-jasanya, rakyat Kuba pun membuatkan cerutu sepanjang 90 meter serupa dengan usia kepergiannya. Selamat jalan Castro, sang revolusioner dunia ketiga.(www.lanangindonesia.com)